Minyak WTI Catat Penurunan Ringan Di Tengah Optimisme Permintaan China
Minyak West Texas Intermediate menguat di sesi Rabu di tengah harapan pulihnya permintaan bahan bakar seiring rencana China melonggarkan pembatasan COVID-19. Namun, minyak mentah harus menghadapi kekhawatiran resesi dan mulai kembali dibukanya beberapa pembangkit energi AS yang ditutup oleh badai musim dingin.
Rencana kembali dibukanya perbatasan China pada bulan depan setelah tiga tahun pembatasan ketat pada aktivitas ekonomi dan bisnis untuk melawan penyebaran COVID dan berita rencana Rusia melarang penjualan minyak mulai 1 Februari ke negara-negara yang mematuhi batas harga G7 yang diberlakukan pada 5 Desember, meningkatkan harapan permintaan bahan bakar global.
Namun, dengan masih cukup menguatnya Indeks Dolar AS dan optimisme dengan kehati-hatian pasar atas rencana pembukaan perbatasan China dan membuka aktivitas bisnisnya diperkirakan masih akan menahan kenaikan harga minyak mentah global lebih lanjut.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS yang akan dirilis hari ini oleh Kelompok industri American Petroleum Institute, diperkirakan akan turun 1,6 juta barel pekan lalu dengan persediaan sulingan juga terlihat turun, menurut jajak pendapat Reuters awal.
Reaksi Pasar
Minyak WTI masih turun 77 sen, atau 0,9%, di level 79.15 di tengah kembali dibukanya kilang minyak AS pasca hantaman badai dan sentimen pasar yang optimis atas rencana pembukaan perbatasan China yang berpotensi mendongkrak kenaikan harga minyak mentah.
Tren
Minyak WTI masih melanjutkan tren bearish-nya hingga saat ini sejak perdagangan awal pekan menuju level terendah sejak 30 September namun masih memiliki potensi rebound di tengah optimisme pembukaan kembali aktivitas China dan rencana pembatasan penjualan minyak Rusia.
Rencana Perdagangan
Potensi Buy WTI pada level 80.20 jika berhasil menembus level resistance bulat di 80.00, dengan target profit pada level 80.90/82.00
Potensi Sell WTI pada level 78.50 jika menembus di bawah level 79.00 dengan target profit pada level 78.10/77.15 yang berpotensi menuju level terendah 22 Desember di 77.00.