Pandemic di Uni Eropa Beresiko Pada Pelemahan EURGBP
Pandemic covid-19 gelombang ke 3 di Uni Eropa mulai dirasakan oleh banyak negara pada kawasan tersebut.
Terdapat lebih dari 13.000 pasien/ hari terinfeksi di Jerman, di Prancis lebih dari 34.000 pasien / hari dan di Italia lebih dari 15.000 pasien/ hari terinfeksi virus mematikan ini. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa tingkat terinfeksi di negaranya saat ini sangat tinggi, sehingga dapat menjadi pandemic yang terbesar.
Pertumbuhan ekonomi Jerman akan sangat bergantung dari pengendalian pandemic covid-19, tambahnya pada saat berbicara dalam acara perdagangan Hannover Messe “ Edisi Digital” kemarin. Jerman dan negara Uni Eropa lainnya masih mempunyai angka terinfeksi yang tinggi karena terganggunya rantai pasokan penyediaan vaksin dikawasan tersebut.
Perusahaan farmasi AstraZeneca yang mempunyai kontrak dengan Uni Eropa sebanyak 120 juta vaksin, tetapi hanya dapat memproduksi 30,12 juta vaksin, sehingga menimbulkan resiko terhadap peningkatan penularan pasien terinfeksi di kawasan tersebut.
Berbeda dengan negara Inggris yang lebih dari 50% wargannya telah mendapatkan suntikan vaksin, sehingga tingkat keyakinan bisnisnya terus meningkat, berdasarkan survey terhadap kepala keuangan di negara tersebut. Keadaan ini tentunya menurunkan dampak negative pasca kesepakatan Brexit yang sebelumnya menjadi beban terhadap pertumbuhan domestic dan global dinegara tersebut.
Efek Terhadap Pasar
Kesenjangan pertumbuhan ekonomi di Uni Eropa dan Inggris, akibat pandemic covid-19 saat ini ,dapat menimbulkan pelemahan pada pair EURGBP kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURGBP bergerak dalam range 0.8639 – 0.8717
Trading Plan :
Sell limit 0.8717 – 0.8745 dengan target 0.8612 – 0.8639
Stoploss 0.8765
Grafik EURGBP timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.