Pejabat BOE Keluarkan Nada Hawkish, GBPUSD Bertahan di Atas 1.2600
GBPUSD melanjutkan kenaikan berturut-turut di hari ketiga pada perdagangan Senin (27/11/2023) karena nada hawkish dari para pejabat Bank of England (BoE), menyusul Kepala Ekonom BoE, Huw Pill, menyebutkan tetap teguh dalam memerangi inflasi.
Menguatnya pasangan Cable ini juga didorong oleh dolar AS yang terus melemah di tengah spekulasi bahwa the Fed akan melonggarkan kebijakan moneter pada tahun 2024. GBPUSD saat ini diperdagangkan di sekitar level 1,2620 memasuki perdagangan sesi Eropa.
Kepala Ekonom BoE Huw Pill, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times (FT) pada Jumat akhir pekan lalu menyatakan bahwa bank sentral akan teguh dalam upaya mengendalikan inflasi yang bahkan menekankan mereka tidak dapat melonggarkan kebijakan moneter yang ketat.
Selain itu, komentar hawkish Gubernur BoE Andrew Bailey baru-baru ini juga menyoroti perlunya suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama. Pernyataan ini memberikan dorongan pound sterling untuk terus menguat.
Pasangan GBPUSD mencatat kenaikan setelah data PMI Inggris dirilis pada hari Kamis yang positif. Aktivitas bisnis Inggris menunjukkan tanda-tanda perubahan haluan, dengan PMI Jasa dan PMI Komposit S&P Global/CIPS awal mencatat pertumbuhan di bulan November setelah tiga bulan berturut-turut mengalami kontraksi dan berlawanan ekspektasi stagnasi oleh para ekonom.
PMI Manufaktur Inggris juga menunjukkan peningkatan, meskipun masih berada di bawah ambang batas ekspansi. Dari sisi konsumen, data Consumer Confidence GfK untuk bulan November turun lebih rendah dari yang diperkirakan.
Sementara itu, indeks dolar AS memperpanjang penurunannya meskipun imbal hasil obligasi AS menunjukkan pemulihan. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun pulih untuk sesi keempat berturut-turut, dan saat ini berada di 4,49%,.
Spekulasi di pasar saat ini adalah bahwa Federal Reserve (Fed) AS akan melonggarkan kebijakan moneter tahun depan. Namun, komentar terbaru dari pejabat the Fed minggu lalu kembali membuat sentimen atas suku bunga menjadi abu-abu.
Meski ada spekulasi mengenai potensi pelonggaran kebijakan, para pejabat The Fed mengindikasikan akan perlunya pengetatan lebih lanjut. Selain itu, mereka menekankan bahwa keputusan kebijakan moneter akan bergantung pada data yang masuk, menyoroti pentingnya menilai indikator-indikator ekonomi untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kekhawatiran terkait inflasi.
Minggu ini tidak ada rilis data berdampak tinggi dari Inggris, pelaku pasar kemungkinan hanya akan fokus pada pidato pejabat Bank of England (BoE). Dari Amerika Serikat, indikator-indikator penting yang akan menjadi perhatian pasar adalah Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga, Core PCE - Price Index, dan ISM Manufacturing PMI.
Analisa Teknikal XAUUSD
Secara teknikal, grafik pada timeframe H1 menunjukkan GBPUSD masih mempertahankan momentum kenaikannya. Harga spot saat ini bergerak di atas Simple Moving Average (SMA) setelah di sepanjang perdagangan sesi Asia pada akhir pekan kemarin SMA50 sempat bersinggungan dengan SMA100, namun kembali menjauhi yang mengindikasikan pasangan Cable ini kembali melanjutkan tren Bullish nya. Namun, indikator Relative Strength Index (RSI) saat ini bergerak menuju turun, meski masih berada di atas garis tengah.
Kenaikan GBPUSD lebih lanjut, akan membawa pasangan ini menuju level Resistance terdekatnya saat ini di area 1.2634. Penembusan level ini membawa pasangan ini menuju level 1.2650 sebelumnya mencapai level resistance selanjutnya di level 1.2670. Potensi BUY dapat dipertimbangkan pada level 1.2621 dengan target profit pada level 1.2628/1.2634. Sebaliknya penurunan atas pembalikan arah akan membawa pasangan Cable ini menuju level psikologis 1.2600, dengan potensi SELL dapat dipertimbangkan pada level 1.2608 dengan target profit pada level 1.2601/1.2695.