Penguatan Indeks US Dollar Dapat Melemahkan EURUSD
Senat Amerika Serikat kembali meloloskan Rencana Undang Undang infrastruktur senilai $1 trilliun.
Ini merupakan rangkaian dari kebijakan fiscal Presiden Joe Biden untuk mempercepat pemulihan ekonomi negara nya. Setelah kebijakan ini lolos, di parlemen, maka Partai Demokrat akan kembali menyetujui tagihan pengeluaran senilai $3,5 trilliun tanpa harus mendapat persetujuan dari Partai Republik.
Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar optimis bahwa resiko perlambatan ekonomi menuju resesi setelah pendemic melanda Amerika Serikat di tahun 2020, tidak akan terjadi. Dengan kebijakan fiscal yang cukup besar, maka akan memberikan sentimen positif terhadap data ekonomi Amerika Serikat serta menurunkan angka tingkat pengangguran di negara tersebut. Fenomena ini tentunya akan memberikan peluang yang lebih besar bagi The Fed untuk menyerukan panggilan taper dalam kebijakan moneter nya kedepan.
Dari Uni Eropa dilaporkan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel mulai khawatir terhadap serangan pandemic virus delta gelombang ke 4 yang akan melanda negara tersebut pada musim gurugur tahun ini. Vaksinasi di Jerman baru mencapai 55% sehingga sangat beresiko terhadap kenaikan kasus terinfeksi, ini dimana saat ini terdapat 3.000 kasus setiap harinya dengan angka kematian 23,1 dari 100.000 orang.
Efek Terhadap Pasar
Disahkannya RUU infrastruktur oleh Parlemen Amerika Serikat serta resiko adanya pembatasan di Jerman akan membuat pair EURUSD akan melemah kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1646 – 1.1819
Trading Plan :
Sell Limit 1.1756 – 1.1819 dengan target 1.1646 – 1.1712
Stoploss 1.1929
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.