Penguatan US Dollar Beresiko Pada Euro
Data ekonomi Amerika Serikat, Retail Sales bulan Mei dirilis membaik tadi malam. Keadaan ini tentunya memperlihatkan bahwa perekonomian negara tersebut berangsur angsur membaik setelah penguncian mulai dilonggarkan.
Disisi lain ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa ekonomi Amerika sedang mangalami penurunan yang sangat besar dan ketidakpastian yang sangat signifikan, sehingga The Fed akan menggunakan semua tools yang ada guna meredam semua kerusakan ekonomi akibat virus corona.
Jurang resesi akan semakin dalam apabila durasi nya semakin lama, dan tentunya ini akan memberikan beban yang berat pada sector tenaga kerja Amerika Serikat.
Sampai saat ini tingkat pengangguran di negara Paman Sam telah melebihi 25 juta orang, sehingga The Fed sangat focus pada sector ini melalui pemulihan ekonomi yang cepat, tentunya agar dapat memberikan lowongan pekerjaan sehingga mengurangi resiko perlambatan ekonomi Amerika kedepannya.
Kebijakan The Fed sejak bulan maret 2020 membuat suku bunga acuan mendekati nol dengan tambahan stimulus tidak terbatas, terlihat sudah memberikan data ekonomi negara tersebut mebaik secara signifikan dalam berapa hari lalu.
Selain data ekonomi retail sales kemarin, para pelaku pasar mulai optimis dengan adanya jejak klinis bahwa obat Deksametason dapat memulihkan kesehatan pasien yang terserang virus corona.
Efek Terhadap Pasar
Membaiknya data ekonomi Amerika Serikat tentunya akan membuat mata uang US Dollar akan menguat, dan tentunya akan membuat mata uang Euro akan kembali terpuruk kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Hari ini diprediksi pair EURUSD akan berada dalam range kisaran 1.1179 – 1.1291
Trading Plan :
Sell limit 1.1291 – 1.1326 dengan target 1.1137 – 1.1179
Grafik EURUSD Time Frame Daily
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.