Penyebaran Virus Delta dan Masalah Kliring Dapat Melemahkan Poundsterling
Inggris adalah negara nomor 2 yang mempunyai pasien terinfeksi terbanyak harian setelah Amerika Serikat.
Dimana angka kematian dinegara tersebut telah mencapai 134.000 orang dai 64 juta warga Inggris. Untuk itu Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di parlemen kemarin, mengajukan proposal untuk melakukan suntikan ke 3 untuk penguat agar tidak terjadi penguncian kembali setelah penccabutan pembatasan pada bulan Juli, Para pelaku pasar khawatir atas factor kesehatan yang yang saat ini melanda negara tersebut, karena musim dingin dinegara tersebut akan banyak membuat orang berkumpul didalam ruangan, sehingga dapat meningkatkan penyebaran virus delta.
Sampai saat ini warga Inggris yang disuntik vaksin ke dua mencapai 81% dan efektivitas vaksin dapat menurun setelah 6 bulan suntikan kedua. Pemerintah Inggris berharap bahwa suntikan vaksin ke 3 ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh disaat musim dingin tiba dan memperkecil angka kematian. Selain itu negara inggris yang dikenal sebagai pusat keuangan di benua Eropa, mulai terganggu setelah berpisah dengan negara Uni Eropa sejak perjanjian Brexit ditandatangani.
Kliring keuangan atas Euro akan berakhir ditahun 2022 sehingga semua proses akan dipindahkan ke negara Uni Eropa dan jika kendala terjadi, maka proses akan di pindahkan ke New York Amerika Serikat.
Efek Terhadap Pasar
Ketakutan akan penyebaran virus delta pada musim dingin di Inggris serta masa transisi system kliring Euro akan membuat pair GBPUSD cenderung melemah kedepannya.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3721 – 1.3831
Trading Plan :
Sell Limit 1.3831 – 1.3871 dengan target 1.3721 – 1.3765
Stoploss 1.3943
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.