People Bank of China Melakukan Program QE
Perekonomian China benar benar melambat, sehingga bank sentral China, People Bank of China harus bertindak cepat dengan melakukan Program Quantitative Easing. $ 83 milliar disuntikan oleh PBOC kedalam system perbankan di China, agar likuiditas perbankan di negara tersebut tetap terjaga dengan baik dan didalam tekanan perekonomian yang keras saat ini. Program ini terntunya sangat bermanfaat bagi para pengusaha China untuk menukarkan asset mereka menjadi uang tunai guna menutupi biaya operasional perusahaan.
Perusahaan yang beroperasi kembali secara normal pasti mempunyai kemampuan untuk membayar pajak, sehingga dapat kembali memutar roda ekonomi dikemudian hari. Kecepatan PBOC dalam merespon semua keadaan perekonomian, keuangan serta politik di China, adalah suatu keunggulan dari bank sentral China yang tidak di miliki oleh The Fed. Selain itu PBOC jauh lebih banyak mempunyai tools dalam menentukan kebijakan moneternya di bandingkan The Fed, dan ini tentunya berpengaruh kepada percepatan pemulihan pertumbuhan ekonomi China yang disinyalir mengalami penurunan lebih tajam dibandingkan perekonomian Amerika, sejak konflik perdagangan kedua negara mulai memanas.
Semua yang dilakukan oleh pemerintah China tentunya tidak terlepas dari keinginan China untuk tetap menjaga investor agar tidak keluar dari negara tersebut, sehingga semua kebijakan nya dinilai sangat memberikan harapan bahwa perekonomian China tetap dalam keadaan stabil, dan ini sangat berbeda dengan kebijakan yang diambil oleh administrasi Trump yang cenderung lebih proteksionis dan selalu membuat kegaduhan dari markas mereka di gedung putih. Penutupan sebagian pemerintahan di Amerika Serikat karena perselisihan anggaran tembok perbatasan Mexico, merupakan prestasi terburuk dari Presiden Amerika, yang telah memasuki hari ke 27.
Belum ada tanda tanda bahwa Presiden Trump dan Parlemen Amerika dapat berdamai untuk masalah sederhana diatas dan tentunya ini membuat The Fed menjadi kesulitan untuk menentukan kebijakan moneter nya, mengingat banyaknya faktor yang menyebabkan data ekonomi yang dirilis sangat tidak beraturan. Perlambatan ekonomi hanya akan membuat para petinggi bank sentral di dunia untuk kembali menunda penarikan likuiditas di pasar uang dan jika The Fed tetap melakukan kenaikan suku bunga, maka dapat dipastikan bahwa dipertengahan tahun ini, perekonmian Amerika Serikat akan melemah.
Program QE yang dilancarkan oleh PBOC, tentunya akan memberikan dampak bursa saham Hangseng dan tentunya berimbas pada penguatan mata uang Australia, ke level 0,7300 dengan koreksi ke level 0,7100 atau bahkan ke level 0,7048.
AUDUSD Timeframe Daily
Dari Inggris, berita bahwa Perdana Menteri Theressa May, akhirnya lolos dari mosi tidak percaya yang digelar oleh parlemen Inggris, setelah rancangan kesepakatan Berxit ditolak oleh parlemen. Keadaan ini tentunya memberikan angin segar bagi para investor bahwa investasi mereka, sementara ini terlihat aman karena peluang untuk Inggris masuk ke dalam jurang Hard Brexit, menjadi lebih kecil. Meredanya kegaduhan di Inggris dapat membawa GBPUSD naik ke level 1.2983 dengan koreksi ke level 1.2845.
GBPUSD Timeframe Daily