Rapat Bank Sentral di Akhir Tahun 2017
Tanggal 13 – 14 Desember merupakan meeting terakhir bagi The Fed ditahun 2017. Kenaikan suku bunga sudah diatas meja, dan diperkirakan akan naik 25 bps dari 1,25% menjadi 1,50 %. Sejak tahun 2015 The Fed sudah mulai meninggalkan suku bunga mendekati nol, dengan menaikan suku bunga sampai 4 kali selama dua tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mulai terlihat solid dengan laju tingkat inflasi berkisar 2% dengan tingkat pengangguran berada di level 4,1%, merupakan gambaran dengan performa terbaik dibandingkan dengan negara - negara lain di dunia. Masalah reformasi pajak Amerika serikat yang menurunkan pajak korporasi dari 40%- 35% menjadi 20% memberikan atmosfir yang baik bagi pengusaha Amerika dan bahkan investor asing untuk memindahkan kegiatan bisnisnya ke negeri Paman Sam ini. Jika dilihat dari faktor ekonomi dan keuangan, Amerika tidak akan mempunyai hambatan yang berarti untuk meningkatkan perekonomian dalam negerinya sehingga penguatan US Dollar akan terlihat baik dalam jangka panjang, setelah Jerome Powell sebagai pengganti gubernur The Fed Janet Yellen di bulan Febuari 2018 mengatakan akan tetap menjalankan kebijakan moneter yang telah ditetapkan selama ini. Sayangnya penguatan US Dollar yang sudah terlihat dengan jelas kedepannya harus dihadapkan dengan banyaknya ketidakpastian geopolitik yang setidaknya dapat menghambat penguatan US Dollar secara bertahap. Semenanjung Korea dan masalah ibu kota Israel ke Jerusalem, akan memberikan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi global dan tentunya ini akan berdampak bagi Amerika Serikat secara langsung. Jika masalah Palestina – Israel tidak dapat diselesaikan dengan cepat maka akan diprediksi, aksi terror akan melanda negara negara sekutu.
Range index Dollar akan berada pada level 93.21 – 92.70 sebelum statement FOMC meeting di rilis.
Asia
Yen : Dengan koreksi pelemahan US Dollar jelang FOMC meeting dirilis akan berdampak pada penguatan mata uang Yen dengan target 112.95 – 112.50 an.
EROPA
Swiss : Setelah The Fed mengeluarkan statement pada tanggal 14 desember 2017 dini hari, maka bank sentral Swiss kan merilis kebijakan moneternya pada pukul 15.30 wib. Suku bunga mata uang Swiss saat ini masih -0.75%, dan pada pertemuan SNB terakhir pada bulan September 2017 kebijakan moneternya terlihat dovish, dan jika dilihat dari data ekonomi yang ada, dimana pertumbuhan ekonomi dan inflasi masih terlihat dibawah 1% , sehingga dapat dipastikan kenaikan suku bunga oleh SNB tidak akan terjadi pada bulan ini.
Koreksi penurunan USDCHF akan berkisar ke level 0.9880 – 0.9800 dengan target kenaikan diatas level 1.0088.
Poundsterling : Sama seperti The Fed, minggu ini Bank of England akan merilis kebijakan moneternya. Pasar memprediksi bahwa minggu Desember 2017 BoE tidak akan menaikan suku bunganya, setelah sebelumnya kebijakan moneter dari bank sentral ini menaikan suku bunga 25 bps pada tanggal 2 November 2017. Geopolitik di Inggris masih kental dengan kesepakatan tagihan atas keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa, walaupun sudah mulai ada titik terang tentang denda yang akan dibayarkan inggris, tetapi permasalahan perdagangan merupakan agenda berikutnya. Negara Uni Eropa sangat berhati – hati dalam membuat kesepakatan dengan Inggris, mengingat, perlakuan ekslusif atas Brexit disinyalir akan memberikan efek domino terhadap keluarnya negara lain di Uni Eropa. Hasil MPC official bank rate votes akan menentukan pergerakan GBPUSD kedepannya.
Pelemahan Poundsterling akan membawa GBPUSD ke Level 1.3274 dengan target 1.3180 an.
Euro : Kebijakan moneter Euro central bank merupakan bank sentral yang sangat ditunggu oleh pelaku pasar, mengingat setelah ECB melakukan taper dari 80 Miliyar euro ke 60 Miliyar Euro, Mario Draghi akan melakukan taper kembali 30 miliyar euro pada bulan januari 2018 – September 2018. Pelaku pasar akan hanya melihat apakah ada yang baru selain normalisasi akan dilakukan di tahun 2018.
Koreksi Euro tentunya akan terjadi sampai ke level 1.1680 sampai 1.1600 an.