Rebound GBPJPY Dari Penurunan Tajam Intraday Diragukan
GBPJPY berhasil pulih dari penurunan tajam nya sejak awal perdagangan sesi awal pekan ini dan sempat mencatat penurunan intraday ke level terendah sejak Februari 2021 dan naik kembali di atas pertengahan menuju level 155.00 selama awal sesi Eropa.
Spekulasi intervensi Bank of England untuk menstabilkan mata uang nya ukup berhasil menahan sterling terjun bebas menyusul anggaran mini pemerintah Inggris yang baru pada hari Jumat. Ini, bersama dengan perubahan haluan dalam sentimen risiko global, melemahkan status safe-haven relatif yen Jepang.
Sementara itu, Yen Jepang juga terbebani oleh sikap Bank of Japan yang masih dovish dibandingkan dengan bank sentral utama lainnya, yang hanya berdampak singkat terhadap intervensi otoritas Jepang untuk membendung penurunan cepat Yen baru-baru ini.
Rencana fiskal paling radikal sejak 1972 dapat merusak tujuan BoE untuk mengendalikan inflasi di tengah risiko resesi yang membayangi. Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng mengumumkan pengurangan tarif tertinggi pajak penghasilan, asuransi nasional, dan bea meterai.
Reaksi Pasar:
Investor sedikit kehilangan kepercayaan pada kemampuan pemerintah Inggris untuk mengelola utang yang membengkak, yang mungkin terus akan terus menjadi penghambat untuk sterling. Sementara kekhawatiran penurunan ekonomi global yang lebih dalam dan risiko geopolitik dapat membatasi setiap langkah optimis di pasar.
Tren:
Meski berhasil pulih dari penurunan tajam pada awal perdagangan sesi asia, GBPJPY saat ini masih menunjukkan Tren Bearish yang cukup kuat secara jangka menengah, karena berbagai faktor yang dijelaskan di atas yang lebi berpihak pada Yen.
Trading Signal:
Sell GBPJPY pada level 153.85 dengan target profit pada level 153.35/153.25
Potensi buy jika terjadi rebound dan gagal menembus level 154.00 dengan menempatkan order Buy Limit pada level 154.15 dengan target profit pada level 154.65/154.75