Resiko Resesi Meningkat Membuat Harga Emas Kembali Naik
Resiko akan terjadinya resesi ekonomi merupakan fokus para pelaku pasar. Meningkatnya resiko akan terjadinya resesi ekonomi saat ini tidak terlepas dari kerusuhan yang terjadi di Hongkong karena pemerintah China telah menyiapkan pasukan nya, apabila pihak keamanan Hongkong tidak dapat menghentikan keadaan yang mengganggu perekonomian dan keuangan negara tersebut.
Pasukan China mempunyai reputasi yang buruk dalam membubarkan para demonstran, dimana pada tahun 1989 Tentara China membubarkan demonstran di lapangan Tiananmen dengan korban jiwa mencapai 10.000 orang. Para pelaku pasar sangat takut apabila ini terulang kembali di Hongkong dan menyebabkan banyak sekali korban dan tentunya dapat mengganggu system keuangan terbesar di Kawasan Asia.
Disis lain kesepakatan perang dagang Amerika – China tidak dapat selesai dalam tahun ini karena Trump sering merubah kebijakan nya setiap saat, sehingga para pelaku pasar memindahkan sebagian ekuitas yang ada ke emas, bitcoin atau obligasi.
Pemindahan modal secara besar besaran ke obligasi merupakan fokus para pelaku pasar terbesar saat ini selain dalam bentuk emas. Kurva imbal hasil terbalik menunjukan bahwa ketakutan para pelaku pasar masih tetap ada dengan adanya ancaman resesi ekonomi dan biasanya resesi akan terjadi minimal 22 bulan setelah signal dari kurva imbal hasil terbalik yang muncul di minggu ini.
Dengan melihat fenomena diatas maka harga emas akan kembali naik ke level harga $1555/troyounce dengan koreksi ke level harga antara $1515 - 1523/ troyounce.
Trading plan:
Buy limit 1515 – 1501 dengan target 1555
Gold Timeframe Daily