Risk Off Membuat AUDUSD Cenderung Bearish
Pasar saham Amerika Serikat, akhirnya harus terkoreksi cukup dalam kemarin, setelah membukukan rekor tertinggi di bulan November tahun ini.
Aksi ambil untung mewarnai lantai bursa Wall Street pada akhir tahun dengan meningkatnya serangan pandemic covid-19 di Amerika Serikat dan ancaman penutupan pemerintahan jika kesepakatan RUU anggaran tidak disetujui pada tanggal 11 Desember 2020.
Pemerintah Amerika Serikat mempunyai 2 pekerjaan rumah yang harus diselesaikan yaitu UU Anggaran dan UU Bantuan Pandemic, dimana kebijakan fiscal tersebut masih dalam proses negoisasi antara Parlemen dan Gedung Putih. Keadaan ini tentunya membuat para pelaku pasar melakukan aksi risk off dimana harga saham kembali turun dan terjadi penguatan di mata uang US Dollar, sehingga menyebabkan harga emas dunia kembali tertekan.
Lemahnya pasar ekuitas dan penguatan mata uang US Dollar, tentunya berdampak pada mata uang komoditas seperti Aussie Dollar, dimana mata uang ini akan kembali terkoreksi turun karena ketegangan antara Australia dan China kembali meningkat.
Konflik kedua negara dipicu oleh larangan pemasangan instalasi 5G dari perusahaan Huawei Technologi ditahun 2018 oleh Pemerintah Australia. Keadaan semakin memburuk setelah negara Kanguru tersebut mengirimkan personilnya ke Wuhan untuk melakukan investigasi. Senin kemarin Perdana Menteri Australia kembali protes pada China atas poster yang berhubungan dengan perang di Afghanistan.
Efek Terhadap Pasar
Rontoknya saham Amerika Serikat dan penguatan mata uang US Dollar tentunya akan membuat pair AUDUSD cenderung melemah dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair AUDUSD bergerak dalam range 0.7298 – 0.7356
Trading Plan :
Sell Limit 0.7356 – 0.7374 dengan target 0.7281 – 0.7298
Grafik AUDUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.