Tingginya Angka Kematian Di Inggris Dapat Membuat GBPUSD Melemah
Inggris merupakan negara di Eropa dengan angka tingkat kematian tertinggi, sehingga dapat melemahkan mata uang Poundsterling kedepannya.
Dengan angka kematian mendekati 100.000 orang selama pandemic covid-19 berlangsung, maka Pemerintah Inggris telah melakukan penguncian dalam jangka waktu yang sangat panjang dan belum ada tanda tanda untuk melonggarkannya. Adanya varian baru virus covid-19 dari Brazil dan Afrika Selatan merupakan salah satu factor yang menyebabkan tingginya angka kematian di negeri tersebut.
Pengunciaan yang lama akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut kedepannya, dimana dengan rendahnya tingkat kepercayaan bisnis dinegara tersebut telah masuk dalam zona negative, bersama dengan data tingkat kepercayaan konsumen. Penguncian yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris secara langsung membuat data aktivitas bisnis dan pabrikan kembali turun, dimana dibidang jasa telah berada dibawah level indeks standart 50.
Data data PMI yang rendah mencerminkan terjadinya perlambatan ekonomi di Inggris, dimana perlambatan ini akan terus terjadi disaat durasi pandemic covid-19 terus meningkat dan distribusi vaksin mengalami hambatan karena produksi yang terbatas.
Efek Terhadap Pasar
Meningkatnya angka kematian di Inggris karena pandemic covid-19 akan membuat negara tersebut dalam penguncian yang cukup lama sehingga membuat resiko perlambatan domestic akan meningkat, Keadaan ini akan membuat pair GBPUSD dapat melemah dalam beberapa waktu kedepan.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3644 – 1.3702
Trading Plan :
Sell Limit 1.3702 – 1.3726 dengan target 1.3618 – 1.3644
Stoploss 1.3754
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.