Trump Menahan Diri dan Harga Emas Terlihat Sideways.
Presiden Trump kembali menahan diri untuk menyerang Iran atas tuduhan pengeboman pemerosesan minyak mentah terbesar Arab Saudi. Walaupun Arab Saudi mempunyai bukti bahwa serangan drone tersebut adalah senjata Iran dan bukan dari Yaman. Iran membantah tuduhan ini dan mengatakan bahwa serangan terhadap Abqaiq merupakan respon balik atas agresi Arab Saudi terhadap Yaman. Melihat keadaan ini maka Trump lebih memilih melepaskan cadangan minyaknya di Strategic Petroleum Reserve, guna menjaga deficit minyak yang terjadi.
Harga minyak yang tinggi dapat terjadi jika perbaikan fasilitas kilang minyak milik Arab Saudi yang rusak, dinilai terlalu lama oleh pelaku pasar untuk diperbaiki, sehingga ini akan membuat tidak stabilnya antara supply and demand. Keadaan ini tentunya akan berdampak pada harga barang barang dan berujung pada naiknya inflasi.
Dampak ini tentunya membuat para pelaku pasar mempunyai ekspektasi bahwa The Fed tidak akan melakukan pemotongan suku bunga secara kontinyu pada tahun ini. Meredanya perang dagang dan akan tumbuhnya laju tingkat inflasi akan menjadi focus para pelaku pasar dalam mencermati kebijakan moneter The Fed yang akan di rilis pada hari Kamis dini hari.
Apabila tidak ada tindakan yang tegas dari Amerika Serikat terhadap serangan kilang minyak Aramco di Saudi, maka harga emas akan terlihat dalam wilayah sempit atau sideways. Keadaan ini tentunya tidak terlepas dari tindakan para pelaku yang wait and see jelang kebijakan moneter The Fed dirilis. Dengan tidak adanya data ekonomi penting yang dapat menggerakan pasar maka harga emas akan terlihat sideways diantara $ 1490 an - $1510 an / troyounce dengan makasimal range antara $1480 an - $1520 an/ troyounce.
Trading Plan :
Buy Limit 1485 dengan target 1516
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.