USDCAD masih Melemah Imbas Turunnya Yield Obligasi
USDCAD awali perdagangan pekan ini dengan catatan yang tidak menenangkan, bergerak naik-turun di bawah namun tidak jauh dari level 1,3600. Pasangan ini juga masih dalam rentang perdagangan hari Jumat yang lebih luas dan dipengaruhi oleh berbagai kekuatan yang berbeda.
Melemahnya imbal hasil obligasi Treasury AS membuat dolar AS cukup defensif, dan menahan USDCAD untuk mendapatkan traksi dan mencatat kenaikan. Namun, lemahnya harga Minyak Mentah di tengah kekhawatiran bahwa penurunan ekonomi global yang lebih dalam akan mengurangi permintaan bahan bakar dan ini justru melemahkan Loonie yang terkait komoditas.
Kekhawatiran pasar ini muncul kembali setelah Cina menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan dan memperkirakan bahwa ekonomi akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2023.
Meningkatnya ekspektasi Federal Reserve akan mempertahankan sikap hawkish nya mendukung kenaikan dolar AS dan mendukung kenaikan USDCAD. Data makro AS yang masuk menunjukkan bahwa inflasi tidak turun secepat yang diharapkan bahkan ekonomi terlihat cukup kokoh meski biaya pinjaman meningkat. Selain itu, banyak anggota FOMC mendukung kasus kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan membuka pintu untuk peningkatan 50 bps pada pertemuan kebijakan bulan Maret.
Reaksi Pasar
Melemahnya yield obligasi AS membuat kenaikan dolar AS tertahan dan Menjadi penghambat kenaikan USDCAD. Sementara penurunan ringan dalam harga Minyak yang melemahkan Loonie, menopang kenaikan pasangan mata uang utama ini.
Tren
USDCAD terus berjuang untuk mendapatkan traksi yang berarti meski sempat sentuh level Terendah harian di level 1,3581.
Rencana Perdagangan
Potensi SELL USDCAD dapat dipertimbangkan di level 1.3585 dengan target profit di level 1.3575/1. 3570.
Potensi BUY USDCAD dapat dipertimbangkan di level 1.3610 dengan target profit di level 1.3620/1.3630.