Pasar saham Asia sebagian besar bergerak turun tajam pada perdagangan Jumat (15/03/2024), karena angka inflasi AS .. Data lainnya juga menunjukkan bahwa ekonomi AS masih cukup baik
Kebijakan Moneter The Fed dan Pergerakan Harga Emas
Diperbarui • 2019-11-11
Kebijakan moneter The Fed dirilis dini hari, sesuai dengan ekspektasi pasar. Pemotongan suku bunga acuan 25 bps oleh The Fed, dari 2,25% menjadi 2% dengan nada kurang dovish tentunya direspon pasar dengan keraguan, dimana Jerome Powell tidak secara agresif untuk menurunkan suku bunga secara kontinyu, walaupun 7 anggota dewan The Fed menyetujui pemotongan suku bunga 1 kali lagi dalam tahun ini.
Perekonomian Amerika Serikat dinilai oleh Powell yang masih relatif kuat, dan pemotongan suku bunga saat ini masih didasari oleh “ Penyesuaian Pertengahan Siklus” yang tentunya tidak menekankan pemotongan suku bunga yang agresif. Keputusan kebijakan moneter ini tentunya dinilai sama dengan kebijakan moneter yang ditetapkan oleh The Fed pada tanggal 31 juli 2019, sehingga ini membuat Presiden Trump marah dan mengatakan bahwa Jerome Powell “ Tidak mempunyai nyali, Tidak masuk akal dan Tidak mempunyai visi “.
Kemarahan Trump tentunya didasari atas kebijakan The Fed yang masih menilai ekonomi Amerika Serikat cukup stabil dan pelonggaran likuiditas tidak terlalu dibutuhkan, sementara bank sentral lainnya di dunia melakukan pelonggaran likuiditas, sehingga membuat mata uangnya melemah.
Pelemahan mata uang, tentunya akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara maju dimana sector pabrikan dapat menguat dan dapat menciptakan lowongan pekerjaan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut kedepannya.
Disisi lain Presiden Trump akan meningkatkan sanksi terhadap Iran terutama dalam sanksi keuangan, setelah Pemerintah Arab Saudi mulai menemukan misil yang ditembakan dalam pengeboman kilang minyak Aramco di Saudi. Jika sanksi ini benar benar dijatuhkan kembali oleh Amerika Serikat, maka kawasan teluk akan kembali menjadi focus para pelaku pasar.
Pasar ekuitas tentunya merespon positif kebijakan The Fed walaupun secara terbatas karena didukung pula oleh meredanya perang dagang Amerika – China, tetapi resiko lain tentunya muncul dalam ketegangan di kawasan teluk. Keadaan ini tentunya berpengaruh pula dengan pergerakan harga emas dunia dimana tekanan turun masih akan terlihat walaupun tidak akan terlalu jauh. Support level harga emas berikutnya adalah 1472 dengan resistance 1500.
Hari ini Bank of Japan dan Bank of England akan merilis kebijakan moneternya dan tentunya mempunyai peluang untuk tidak memotong suku bunga nya setelah The Fed
Trading Plan :
Buy Limit 1472 dengan target 1500
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.
Menyerupai
Pasar saham Asia menguat ke level puncak 7 minggu pada perdagangan Jumat (08/03/2024), Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada komite Senat AS bahwa bank sentral AS “tidak jauh” dari keyakinan bahwa inflasi akan
Upaya XAUUSD memperpanjang kenaikan. yang dipengaruhi oleh penurunan imbal hasil obligasi AS, terganggu dengan data.. Hal ini yang berpotensi mendorong dolar Australia melanjutkan..S&P 500 hanya berjarak cukup dekat dari level tertinggi sepanjang masa.
Berita terbaru
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.