BoJ Wacanakan Intervensi, USDJPY Tergelincir Di Bawah 144
Berita Nikkei Jepang baru-baru ini menyebutkan bahwa BOJ tengah memantau nilai tukar Yen dalam persiapan upaya intervensi mata uang. Menyusul berita tersebut, bank sentral Jepang menyampaikan kemungkinan akan menundanya karena beberapa masalah yang diidentifikasi pada sistem jaringan BOJ.
Pada Rabu pagi ini, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki dan diplomat mata uang utama Masato Kanda mengangkat kekhawatiran atas pelemahan terbaru yen dan secara tidak langsung memberi sinyal peluang yang lebih cerah atas intervensi BOJ.
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk Agustus kembali meningkatkan ekspektasi hawkish pasar terhadap the Fed dan memperbarui kekhawatiran resesi, yang ditunjukkan melalui kurva terbalik imbal hasil obligasi Treasury AS, yang mendorong USD/ JPY menguat. Seperti yang diketahui, Inflasi AS naik melampaui perkiraan pasar 8,1% menjadi 8,3% pada basis tahunan, dibandingkan dengan 8,8% pada laporan sebelumnya.
Reaksi Pasar:
USDJPY kembali masuk dalam radar bearish, setelah tren naik dua hari, atas kekhawatiran intervensi Bank of Japan (BOJ) yang diikuti oleh imbal hasil obligasi yang kuat selama Rabu pagi di Asia.
Tren:
USDJPY tengah menjalani fase bearish, setidaknya untuk saat ini menyusul penguatan Yen jepang atas intervensi oleh BoJ dan koreksi indeks dolar AS pasca kenaikan tajam di sesi tadi malam pasca data inflasi AS tadi malam.
Trading signal:
Sell USDJPY pada level 143.10 dengan target profit pada level 142.95/142.90
Sebaliknya, potensi buy dengan mewaspadai rebound USDJPY pada level 144.55 dengan target profit pada level 144.80/144.95