EURUSD Sideways Dengan Kecenderungan Bearish
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Uni Eropa kembali membaik dimana GDP dikawasan tersebut terlihat menguat dari 1,5% menjadi 2%, sehingga angka laju inflasi terus naik dan berada diatas 2%.
Keadaan ini tentunya didukung oleh adanya perbaikan data Manufacture PMI Jerman yang terlihat meningkat dari 65,1 menjadi 65,9 sehingga angka inflasi di negara Jerman di prediksi akan terus meningkat dari 3,8% menjadi 5%. Pembukaan penguncian di kawasan Uni Eropa membuat aktivitas barang dan jasa kembali meningkat di kawasan tersebut sehingga pertumbuhan ekonomi akan terlihat lebih cepat pulih depannya.
Adapun resiko yang masih akan terjadi di kawasan tersebut adalah adanya ancaman virus jenis delta yang jika penyebaran nya tidak terkendali maka dapat membuat terjadi penguncian untuk ketiga kalinya di negara Eropa.
Selain itu ECB sampai saat ini melihat bahwa laju tingkat inflasi yang terjadi hanya bersifat sementara, sehingga akan membiarkan pelonggaran likuiditas walaupun angka inflasi Uni Eropa sudah diatas 2% dan tetap akan menjalankan program QE nya sampai bulan Maret 2022 senilai $2,2 trilliun.
Efek Terhadap Pasar
Adanya perbaikan data ekonomi di Jerman dan berdampak pada pemuihan ekonomi di Uni Eropa serta adanya kebijakan moneter yang longgar dari ECB akan membuat pair EURUSD akan bergerak sideways dengan kecenderungan bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair EURUSD bergerak dalam range 1.1820 – 1.1891
Trading Plan :
Sell Limit 1.1891- 1.1930 dengan target 1.1773 – 1.1820
Stoploss 1.2007
Grafik EURUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.