GBPJPY Terseret Krisis Credit Suisse Dan Data Jepang
Yen, yang sudah lama tersemat sebagai mata uang safe haven, bersamaan dengan dolar AS Secara khusus mengambil peran itu. Tapi, melemahnya obligasi AS juga menurunkan daya tarik dolar AS, sehingga pasar beralih ke safe-haven konvensional yen Jepang di tengah penghindaran risiko.
Sejak awal perdagangan di Asia berita utama menunjukkan Bank of England (BoE) sedang membahas mengenai situasi yang memburuk di Credit Suisse dengan mitra internasionalnya. Selanjutnya, muncul sambutan dari Credit Suisse yang mengusulkan langkah awal mengatasi krisis likuiditas, baik melalui penawaran umum surat utang atau dengan mendapatkan fasilitas pinjaman tertutup sebesar CHF50 miliar dari Swiss National Bank (SNB).
Di tengah ketidakpastian seputar Credit Suisse dan Silicon Valley Bank, pelaku pasar mencari pasar obligasi pemerintah sebagai aset safe-haven, dan membuat imbal hasil obliugasi secara global mengalami penurunan. Turunnya imbal hasil ini semakin meningkatkan permintaan Yen untuk menghindari risiko.
Sementara itu, komentar tak terjadwal dari mantan Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kuroda, menyatakan bahwa bank sentral telah menerapkan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. Selain itu, data Neraca Perdagangan Barang Jepang menunjukkan Impor tahunan Jepang untuk Februari mencapai 8,3%, meski masih lebih rendah dari perkiraan 12,2%, dan data Ekspor tercatat 6,5%, dibandingkan dengan perkiraan 7,1%.
Reaksi Pasar
GBPJPY sejauh ini masih konsolidasi di area level 160,30 di tengah krisis likuiditas. Imbal hasil obligasi global yang turun di tengah penghindaran risiko; meningkatkan eksposure yen Jepang sebagai safe haven.
Tren
GBPJPY ambruk dari level 164,00 imbas Kasus Credit Suisse yang juga mendorong kenaikan Yen Jepang, dengan bias arah GBPJPY masih berpotensi lanjutkan penurunan kemarin menuju level 159,00.
Rencana Perdagangan
SELL GBPJPY dapat dipertimbangkan pada level 160,10 dengan target profit pada level 159,80/159,50.
BUY GBPJPY dapat dipertimbangkan untuk rebound ringan pada level 160,50 dengan target profit pada level 160,70/160,80.