GBPUSD Kembali Tembus Level 1,2200 Atas Kembalinya Risk Appetite
GBPUSD pangkas penurunannya dan diperdagangkan di atas 1,2200 di awal perdagangan sesi Eropa. Penguatan sterling diperoleh menyusul dolar AS mengalami tekanan jual baru di tengah kembalinya risk appetite. Kekhawatiran terkait ketegangan antara AS - Tiongkok gagal dimanfaatkan oleh dolar AS. Sementara para menteri Inggris akan bertemu dengan perusahaan energi besar di tengah krisis energi yang semakin dalam.
Terkait ketegangan antara AS dan Tiongkok, pernyataan Presiden AS Biden yang memikirkan kembali langkah-langkah tarif China setelah tanggapan Taiwan menjadi sorotan pasar. Selain itu, lonjakan kasus virus korona di China, menjadi 700 kasus baru yang dikonfirmasi pada 10 Agustus juga membebani pasangan ini.
Selanjutnya, penolakan terbaru oleh Bea Cukai Tiongkok terhadap daging AS dari produsen tertentu dan komentar dari Kementerian Luar Negeri Taiwan menunjukkan penolakan terhadap moto Tiongkok 'Satu negara, Dua sistem'.
Sementara itu, hasil pertemuan para Menteri Inggris dengan perusahaan energi besar akan menjadi hasil yang sangat penting bagi para trader. Selain itu, laporan Klaim tunjangan Pengangguran AS dan Indeks Harga Produsen (PPI) bulanan untuk bulan Juli juga menjadi fokus pasar selain data Produk Domestik Bruto (PDB) Q2 Inggris yang akan dirilis pada hari Jumat.
Reaksi pasar:
Kembalinya risk appetite, dan ketegangan antara AS - dan Tiongkok yang gagal dimanfaatkan dolar AS membuat Sterling kembali capai level psikologis penting.
Tren:
GBPUSD melanjutkan tren Bullish dari kenaikan sesi kemarin setelah sempat koreksi di sesi perdagangan Asia
Trading Signal:
Buy GBPUSD pada level 1.2245 dengan target profit pada level 1.2255/1.2260
Posisi Sell dapat dibuka pada level 1.2195 dengan target profit pada level 1.2185/1.2180 jika terjadi koreksi.