GBPUSD Masih Dalam Tekanan Turun
Pergerakan pasangan mata uang GBPUSD kembali berada dalam tekanan turun yang kuat pada perdagangan di akhir pekan ini
Kembali melemahnya nilai tukar mata uang Pound sterling terhadap US Dollar terjadi akibat beberapa faktor, dari faktor internal negara Inggris sendiri dimana masalah Brexit masih menjadi faktor yang memberi dampak negatif bagi mata uang Pound sterling, selain itu meningkatnya kasus penderita covid 19 di Inggris yang meningkat tajam juga memberi tekanan terhadap mata uang Inggris raya tersebut.
Disisi lain menguatnya Index USD pada pekan ini juga menekan mata uang lainnya termasuk mata uang Pound Steling,masih belum jelasnya kabar mengenai perkembangan jumlah stimulus covid 19 di Amerika menjadikan Index mata uang USD menjadi menguat cukup signifikan. Beberapa kondisi tersebut akhirnya menjadikan pasangan mata uang GBPUSD kembali turun pada perdagangan di akhir pekan ini.
Analisa Teknikal
Secara teknikal pasangan mata uang GBPUSD melanjutkan fase turunnya, dan hal ini ditunjukkan oleh pergerakan candle pada timeframe daily yang telah menembus kebawah channel up trend, selain itu terdapat juga indikasi turun yang tergambar pada indikator berikut:
- Titik Indikator parabolic SAR telah berada di atas candle daily
- Indikator stokastik telah cross ke bawah dan membentuk pola bearish divergence
Indikasi: Bearish
GBPUSD memiliki peluang turun ke level support selanjutnya di level:
- S1: 1.28690
- S2: 1.27850
- S3: 1.27200
Resisten GBPUSD Berada pada level:
- R1: 1.29700
- R2: 1.30075
- R3: 1.30650
Grafik GBPUSD Timeframe Daily
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan money management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.