GBPUSD Melemah Di Tengah Kinerja Buruk Dolar AS Jelang Data Ekonomi
Sentimen pasar saat ini dalam mode menghindari risiko. Pendapatan kuartalan dari sektor perbankan AS yang beragam, dimana lembaga keuangan JP Morgan Chase dan Morgan Stanley mengikuti laporan perusahaan lainnya, mengalahkan perkiraan Wall Street. Sementara Goldman Sachs melaporkan angka yang buruk.
Indeks dolar AS menunjukkan kinerja yang lesu di sekitar area 101,80, dengan investor mengalihkan fokusnya pada pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve (Fed), pada minggu pertama Mei. Kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) diperkirakan akan kembali dilakukan oleh ketua Fed Jerome Powell karena inflasi AS sangat menyimpang dari level yang diinginkan.
Sementara itu, setelah angka inflasi dan indeks biaya tenaga kerja yang melampaui proyeksi, pasar alihkan fokus data Penjualan Ritel Inggris. Penjualan Ritel Inggris diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5% pada bulan Maret dibandingkan turun dari ekspansi sebesar 1,2% di Februari. Sedangkan penjualan tahunan diperkirakan turun menjadi 3,1% dari laju kontraksi sebelumnya sebesar 3,5%.
Reaksi Pasar
Kinerja flat hingga positif terjadi pada kontrak berjangka S&P500. Dengan pasar ekuitas AS terpukul di sesi Kamis menyebabkan pasar secara keseluruhan menghindari risiko. Namun, kehati-hatian pasar menjelang data PMI dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve menahan pergerakan dolar AS.
Tren
GBPUSD bergerak dalam rentang sempit di sekitar area 1,2440 dengan rilis data Penjualan Ritel Inggris Raya akan menjadi panduan pasar lebih lanjut.
Rencana Perdagangan
BUY GBPUSD dapat dipertimbangkan pada level 1,2445 dengan target profit pada level 1,2455/1,2470
SELL GBPUSD dapat dipertimbangkan pada level 1,2425 dengan target profit pada level 1,2415/1,2410