GBPUSD Semakin Melemah, Pasar Pantau Kontestasi PM Inggris
GBPUSD mencatat tren penurunan tujuh hari seiring penurunan sterling menuju ke level terendah tahun 2020. Penguatan indeks dolar AS melengkapi kekhawatiran memburuknya krisis energi dan semakin menekan GBPUSD. Rencana Liz Truss untuk mengatasi krisis biaya hidup mendapatkan lebih banyak pujian daripada alasan Rishi Sunak.
Perlu dicatat bahwa kecemasan menjelang hasil pemilihan Perdana Menteri Inggris melengkapi kekhawatiran krisis energi di Inggris dan kekhawatiran seputar pergolakan AS - China yang semakin memburuk memberikan tekanan turun pada pasangan mata uang ini. Namun, libur Hari Buruh di AS tampaknya menjadi tantangan pasar terhadap momentum perdagangan hari ini.
Harus diamati bahwa melemahnya sentimen terhadap perkiraan Fed yang hawkish baru-baru ini tampaknya membuat penguatan dolar AS terhenti di tengah sesi yang lamban, meski dolar kembali menyentuh level tertinggi multi-tahun terbaru.
Reaksi Pasar:
GBPUSD meluncur ke level terendah baru sejak Maret 2020 seiring pasar menunggu hasil kontestasi PM Inggris pada hari Senin. GBPUSD diperdagangkan di area 1.1463 - 1.1448.
Tren:
GBPUSD masih terus mengalami tren Bearish, seiring pasar yang menanti hasil kontestasi pemimpin Inggris selanjutnya, seiring dolar AS yang kembali menyentuh level tertinggi multi tahun.
Trading Signal:
Sell GBPUSD pada level 1.1438 dengan target profit pada level 1.1428/1.1425
Buy GBPUSD 1.1474 jika mampu rebound dengan target profit pada level 1.1484/1.1490