Kebijakan Moneter Bank of England Melemahkan Poundsterling
Kebijakan moneter dari Bank of England membuat mata uang Inggrs melemah. Setelah 2 kali memotong suku bunga acuan sejak awal pandemic virus corona menyerang negara ini, maka pada rapat BOE kemarin diputuskan bahwa suku bunga acuan tetap 0,1%.
Selain itu BOE menambahkan program stimulus dipasar uang senilai 100 milliar Poundsterling, sehingga target total pembelian asset mencapai 745 milliar Poundsterling sampai pertemuan berikutnya dibulan Juli 2020.
Tingginya likuiditas dipasar uang, tentunya akan membuat nilai mata uang Inggris ini akan terpuruk tetai dilain sisi akan membuat pertumbuhan ekonomi Inggris dapat terhindar dari resesi. Pertumbuhan negara Ratu Elizabeth ini runtuh setelah diserang pandemic virus corona, di mana Inggris adalah negara ke 5 tertinggi yang terinfeksi virus ini.
Lebih dari 300.000 rakyat Inggris terinfeksi dan setidaknya lebih dari 42.000 orang meninggal karena serangan virus mematikan ini. Pemulihan ekonomi Inggris terlihat lambat, dimana, baru mencapai 24% dari total perlambatan yang terjadi dibulan Maret tahun ini, sedangkan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat telah mencapai lebih dari 50% sejak pandemic virus corona menyebar keseluruh dunia.
Efek Terhadap Pasar
Penambahan program stimulus QE oleh Bank of England akan membuat neraca bank sentral Inggris terus bertambah dan naiknya likuiditas dipasar uang. Keadaan ini tentunya akan membuat mata uang Poundsterling akan kembali melemah.
Ekspektasi Pasar
Hari ini diprediksi pair GBPUSD akan berada dalam range kisaran 1.2329 – 1.2474
Trading Plan :
Sell limit 1.2474 – 1.2514 dengan target 1.2257 – 1.2329
Grafik GBPUSD Time Frame Daily
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.