Kebijakan Moneter ECB

Baca artikel di situs FBS

Setelah The Fed merilis kebijakan moneter-nya, para pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan menaikan suku bunga 4 kali dalam tahun ini. 8 jam kemudian Mario Draghi sebagai gubenur Euro Central Bank menetapkan kebijakan moneter yang sama dengan rekannya The Fed, yaitu mengakhiri Program Stimulus QE pada bulan desember 2018. Mata uang euro kontan mengalami penurunan yang sangat signifikan karena :

  • Kebijakan baru ini tentunya menghapus kebijakan moneter sebelumnya yang akan mengakhiri QE di bulan September 2018.
  • Program Stimulus QE sebesar 30 milliar euro setiap bulannya, saat ini masih akan tetap dilakukan dengan diberlakukannya meruncingan/ taper menjadi $15 milliar euro dalam 3 bulan kedepan.

Kebijakan diatas tentunya mempunyai pengaruh sanagat besar terhadap pelemahan euro, karena keputusan ECB tersebut, memberikan wacana bahwa ECB masih belum mau mengadakan normalisasi dalam waktu dekat. Belum lagi kita dapat melihat banyaknya factor geopolitik di benua eropa, dan ancaman pemberlakukan tariff baja dan alumunium oleh Amerika akan memberikan goncangan yang besar di pasar eropa.

Kebijakan moneter The Fed yang hawkish dan kebijakan moneter ECB yang dovish tentunya membuat para pelaku pasar akan memberikan tekanan yang cukup keras bagi mata uang eurusd kedepannya.

Target penurunan Euro dapat mencapai 1.1500 an dengan koreksi dapat mencapai 1.1600 an bahkan 1.1650 an

 eurusd 15 juni 2018.png

FBS Analytics Indonesia mengucapkan

Selamat Idul Fitri 1439 H 

Mohon Maaf Lahir & Bathin

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.