Overheating dalam Perekonomian Amerika

Baca artikel di situs FBS

Perekonomian global sebenarnya sudah mencapai titik balik untuk penguatan, sebelum diganggu dengan semua kebijakan administrasi Trump. Kita dapat melihat bahwa naiknya laju tingkat inflasi dan tumbuhnya GDP di negara maju termasuk Amerika yang mengalami krisis ekonomi di tahun 2008. Setelah The Fed melakukan perbaikan ekonomi & moneter selama 10 tahun, maka pertumbuhan ekonomi di Amerika menjadi “ Overheating”. Perekonomian Amerika yang overheating terjadi karena administrasi Trump menerapkan kebijakan proteksionis, pemotongan pajak $1,5 Milliar dan menaikan belanja federal $300 milliar sehingga membuat liquiditas menjadi sangat cair dan tentunya membuat inflasi kan bergerak sangat cepat.

Guna menghindari resiko overheating, akhirnya The Fed harus menaikan suku bunga menjadi 2%, dan ini tentunya menimbulkan ekspektasi di pasar, bahwa The Fed akan lebih agresif menaikan suku bunga 4 kali pada tahun ini guna menghindari resiko overheating yang terjadi. Disisi lain kebijakan Trump yang membuat pertumbuhan inflasi yang sangat cepat dapat menimbulkan defisit anggaran karena pemotongan pajak sebagai penerimaan negara, tidak sebanding dengan pengeluaran belanja yang naik lebih tinggi. Untuk memperkecil defisit tersebut, maka administrasi Trump memberlakukan kenaikan tariff dengan alasan “ Keamanan Nasional”.

Dampak dari semua fenomena diatas tentunya akan membuat penguatan US Dollar dalam jangka pendek dan pelemahan UD Dollar dalam jangka panjang, jika pemerintah Amerika tidak dapat mengatasi defisit anggaran yang terjadi. Jika ini berlanjut maka ancaman pelemahan perekonomian global, akan meningkat dari waktu ke waktu, mengingat perang dagang antara Amerika melawan China dan negara sekutunya sepertinya tidak dapat dihindari.

EROPA

Kenaikan EURUSD yang merupakan koreksi, terjadi karena stabilnya data index harga konsumen di level 1,9%. Keadaan ini tentunya tidak akan secara mendadak merubah ekspektasi pasar, setelah ECB memutuskan memperpanjang program QE sampai bulan desember dan masih melakukan QE sebanyak 15 milliar euro pada 3 bulan sejak September 2018.

Sama seperti analisa dalam artikel sebelumnya, dimana target penurunan Euro dapat mencapai 1.1500 an dengan koreksi dapat mencapai 1.1600 an bahkan 1.1650 an

eurusd 18 juni 2018.png 

CANADA

Walaupun Bank of Canada merasa tidak terganggu akan naiknya inflasi negaranya, tetapi perlu diperhatikan bahwa negara ini sangat bergantung dengan harga minyak dunia. Krisis di Venezuela dan timur tengah memang mengganggu supply minyak dunia, tetapi dengan adanya rencana pertemuan OPEC tanggal 22 Juni serta pertemuan negara Non OPEC ditanggal 24 juni, diprediksi akan membahas peningkatan produksi, yang berujung pada jatuhnya harga minyak dunia. Penguatan US Dollar dan jatuhnya harga minyak akan membuat USDCAD akan naik.

Target awal kenaikan USDCAD 1.3340 an sampai 1.359- an dengan koreksi sampai di level 1.3020 an

usdcad 18 juni 2018.png 

 

 

Reza Aswin

Bagikan informasi ini ke teman Anda

Menyerupai

Berita terbaru

Buka secara instan

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.