Perlambatan Ekonomi China Akan Mempengaruhi Dollar Australia
Perlambatan ekonomi di China mulai terjadi sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global
Sehingga kondisi tersebut berdampak pada negara Australia sebagai pemasok bahan baku terbesar di dunia. Bank sentral China PBOC memotong suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah atau MLF sebesar 10 basis point kemarin.
PBOC melakukan ini mengingat lemahnya pertumbuhan ekonomi di China yang diikuti oleh angka inflasi yang rendah, dimana kondisi ini disebabkan oleh serangan virus omicron di negara tersebut.
GDP yang hanya tumbuh 1,6%, angka inflasi 1,5% serta angka inflasi perbulan berada pada level -0,3% adalah suatu komposisi yang memang seharusnya PBOC melakukan pemotongan MLF dan diprediksi kedepannya bank sentral china ini dapat melakukan pemotongan suku bunga acuan yang saat ini masih pada level 3,8%.
Dengan melihat fenomena ini maka pertumbuhan ekonomi domestic akan beresiko melemah, sehingga tekanan terhadap Yuan dan mata uang di Asia Pasifik akan terjadi kedepannya termasuk Dollar Australia.
Efek Terhadap Pasar
Pemotongan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah MLF oleh PBOC akan membuat mata uang Yuan dan Aussie Dollar tertekan sehingga membuat pair AUDUSD cenderung bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair AUDUSD bergerak dalam range 0.7098 – 0.7221
Trading Plan :
Sell Limit 0.7221 – 0.7273 dengan target 0.7098 – 0.7167
Stoploss 0.7373
Grafik AUDUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.