Perlambatan Ekonomi Di Inggris Dapat Melemahkan Poundsterling
Pasca perjanjian Brexit, perekonomian negara Inggris yang sempat membaik setelah pandemic covid-19
Inggris akhirnya harus masuk kedalam krisis ekonomi yang disebabkan oleh kekurangan tenaga pengemudi kendaraan pengangkut bahan makanan dan bahan bakar. Walaupun tingkat pengangguran di negara tersebut hanya 4,5% tetapi kebutuhan tenaga pengemudi kendaraan besar ini biasanya di penuhi dari negara Uni Eropa.
Sejak masalah Irlandia Utara meningkat maka hubungan Inggris – Uni Eropa memburuk dan visa tenaga kerja sementara yang diberikan oleh Pemerintah Inggris menemui kendala di lapangan, sehingga terjadi krisis energi serta naiknya harga harga barang karena terjadi gangguan rantai pasokan dinegara tersebut.
Krisis energi yang sedang melanda Inggris dapat berdampak sangat besar menjelang musim dingin tahun ini terlebih lagi Bank of England (BoE) berencana menaikan suku bunga nya kedepan sehingga akan membuat perlambatan ekonomi Inggris semakin lebih cepat kedepannya.
Efek Terhadap Pasar
Krisis yang terjadi di Inggris dapat berdampak pada perlambatan ekonomi domestik dan global sehingga membuat pair GBPUSD cenderung bearish.
Ekspektasi Pasar
Diprediksi pair GBPUSD bergerak dalam range 1.3613 – 1.3765
Trading Plan :
Sell Limit 1.3765 – 1.3836 dengan target 1.3613 – 1.3522
Stoploss 1.3981
Grafik GBPUSD timeframe D1
Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang.