Yen Jepang Siap Menguat Menuju ke Bawah 100, JIKA….!
Pada hari Jumat mendatang, Bank of Japan (BOJ) akan mempertahankan suku bunga sangat rendah, termasuk batas imbal hasil obligasi yang kontroversial. Dengan meningkatnya inflasi yang mendorong suku bunga jangka panjang, sejumlah investor berharap BOJ dapat mengubah Kontrol Kurva Imbal Hasil (YCC), misalnya dengan menaikkan batas imbal hasil 10 tahun, pada awal pertemuan kebijakan mendatang yang merupakan pertemuan terakhir yang akan dipimpin oleh Kuroda.
Pada pertemuan dua hari yang berakhir pada hari Jumat, BOJ akan mempertahankan target suku bunga jangka pendeknya di -0,1% dan untuk imbal hasil obligasi 10 tahun di kisaran 0%.
Pasar dipenuhi dengan spekulasi bahwa BOJ akan menghentikan kebijakan stimulus kontroversial Kuroda ketika akademisi Kazuo Ueda, calon pemerintah untuk menjadi gubernur bank sentral berikutnya, mengambil alih kepemimpinan pada bulan April.
Sayangnya, perubahan kebijakan tersebut tidak akan terjadi pada era Kuroda karena mempertahankan “kebijakan yang sangat longgar” akan menjadi bagian dari “warisannya”. Namun, Kuroda seakan meletakkan landasan untuk kebijakan pengetatan bank sentral dengan meningkatkan batas YCC.
Dalam sidang konfirmasi parlemen, Ueda menekankan perlunya mendukung perekonomian dengan kebijakan yang sangat longgar untuk saat ini, dengan mengatakan bahwa peralihan ke kebijakan yang lebih ketat hanya akan terjadi ketika tren inflasi Jepang meningkat secara dramatis.
Para analis menganggap bahwa yen Jepang dapat menguat secara signifikan menuju ke bawah 100 yen per dolar AS, jika terjadi normalisasi kebijakan oleh BOJ dan siklus pelonggaran dari Fed.