Nuklir Iran
Iran merupakan negara yang sedang dalam pengawasan senjata nuklir oleh 6 negara super power termasuk Amerika Serikat. Tahun 2015 Iran membuat perjanjian untuk mengurangi aktivitas nuklir nya dan tentunya negara ini dalam tekanan ekonomi dan politik dari negara negara adi kuasa tersebut. Semua akses perdagangan dan perbankan dari luar negeri menuju Iran atau dari Iran ke negara luar, dihambat oleh negara adi kuasa tersebut, sehingga sudah dapat di prediksi bahwa, Iran mengalami krisis ekonomi dan dilanjutkan dengan krisis politik.
Badan Pengawas Atom Nasional (IAEA) telah memberikan sertifikasi kepada pemerintah Iran yang sudah mengikuti semua peraturan yang ada dalam pengembangan instalasi nuklir untuk ekonomi dan bukan untuk pertahanan. Trump menolak sertifikasi tersebut dan pada malam nanti pukul 2 dini hari , Trump akan umumkan apakah sanksi terhadap Iran akan diteruskan atau di hentikan.
Presiden Trump merasa bahwa semua kejadian di Yaman dan Suriah , akhir akhir ini didalangi oleh pemerintah Iran. Disisi lain negara sekutu Amerika , baik Inggris, Jerman dan Perancis berusaha untuk menengahi permasalahan ini dengan suatu solusi bahwa “ Berdialog dengan Iran akan lebih baik dari pada meledakannya”
Gold
Kita sudah mengetahui bahwa semakin tinggi ketidakpastian dan meningkatnya tensi geopolitik maka Safe haven adalah jawaban dari para pelaku pasar. Penurunan harga komoditas akhir akhir ini , tentunya karena mulai berdamainya Amerika dengan Korea Utara , tetapi masalah perang dagang serta sanksi Iran masih merupakan ancaman bagi asset dari para pelaku pasar.
Target Gold adalah 1320 an dengan support berada di level 1300 an dan terjauh di level 1290 an.